Minggu, 07 Februari 2010

Bandara Samarinda Tambah Penerbangan Perintis ke Mamuju

SAMARINDA--MI: Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menambah penerbangan perintis ke Bandara Tampa Padang, Mamuju, Sulawesi Barat, mulai 10 Februari 2010.

"Selama ini penerbangan perintis di Bandara Temindung Samarinda hanya melayani rute pelosok Kaltim yakni ke Data Daway, Kutai Barat dan Long Ampung, Bulungan. Namun, mulai 10 Februari 2010 Bandara Temindung Samarinda juga akan melayani penerbangan perintis ke Mamuju," kata Kepala Bandara Temindung Samarinda Syamsul Banri, Selasa (2/2).

Selain ke Kabupaten Mamuju, Bandara Temindung Samarinda juga akan melayani penerbangan perintis ke Bandara Tolitoli, Sulawesi Tengah. "Jadi pada Februari 2010 kami akan menambah dua penerbangan perintis ke luar Kaltim," ujarnya.

Penerbangan perintis ke Mamuju dan Kabupaten Tolitoli akan menggunakan pesawat jenis Cassa CN 212 berkapasitas 18 hingga 20 penumpang, milik maskapai penerbangan PT SMAC (Sabang Merauke Raya Air Charter).

Penerbangan perintis ke kabupaten Mamuju akan dilakukan dua kali dalam seminggu dengan harga tiket Rp300 ribu perorang. Penerbangan ke Kabupaten Tolitoli dilakukan seminggu dua kali dengan harga tiket R325 ribu perorang.

Kepala Bandara Temindung Samarinda mengatakan, pembukaan dua rute penerbangan perintis keluar Kaltim itu sebagai upaya membuka akses bagi masyarakat di tiga kota tersebut.

"Warga Kalimantan Timur, khususnya Samarinda memiliki hubungan emosional, kultural dan ekonomi dengan masyarakat di Kabupaten Tolitoli dan Mamuju sehingga pembukaan akses penerbangan tersebut bisa memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

"Selain itu terbukanya akses ke Mamuju dan Tolitoli akan membuka peluang pertukaran komoditas unggulan masing-masing daerah. Apalagi, sebagian besar kebutuhan pokok di Samarinda didatangkan dari Pulau Sulawesi," kata Syamsul Banri.

Kepala Bandara Temindung Samarinda itu membantah dugaan bahwa terbukanya penerbangan perintis ke Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah akan mempengaruhi jumlah penumpang kapal laut, khususnya pelayaran rakyat.

"Masing-masing jalur transortasi punya segmen pasar sehingga menurut saya pembukaan penerbangan ke Mamuju dan Tolitoli itu tidak berdampak ada penurunan penumpang kapal laut. Justru masyarakat akan merasa terbantu sebab jalur baru itu bukan rute pelayaran," kata Syamsul Banri. (Ant/OL-06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar